BUOL-Sebuah Filem Pendek Kabupaten Buol Sulawesi Tengah Sulteng) Berhasil di produksi oleh Komuntas Filem.Kab Buol yang di beri Tajuk " Sebening Embun di Kulango" Tajuk tersebut diangkat dari kehidupan masyarakat Desa Kulango yang kental dengan adat istiadat didesah itu
Filem perdana kategori drama klosal film berdurasi 1 jam 54 menit, dengan jumlah pemain sebanyak 53 orang sebagian besar pemainnya adalah warga kelurahan kulango Kabupaten Buol
Film perdana dalam bentuk layar lebar ini merupakan maha Karya Putra Daerah Ini yang disutradarai oleh Oechan Nugroho (Ruslan Panigoro) dengan Produser Bipka Romi Kadadia, S. IP dan dibantu Tim Kreatif Rumah Panggung Production Roely Marikut yang merupakan pemuda Kreatif asal Kabupaten Buol dan ketua Gang Family Lestari A Hadu.
“ Sesuai karcis atau tanda masuk yang sudah beredar untuk menonton filim layar lebar ini akan di putar pada hari sabtu tanggal 7 Oktober 2023 atau malam minggu lokasinya Hotel Sri Utami Kulango. ” Ungkap Produser Romi
Ia mengatakan film itu di buat berdasarkan cerita kehidupan masyarakat desa sebelum Menjadi kelurahan yang di rawat secara turun temurun dari zaman dulu sampai jaman teknologi digital saat ini, yang masih kental dengan adat istiadat. Film ini di buat selama 28 hari dengan melibatkan tokoh-tokoh agama tokoh adat tokoh pemuda dan perempuan sehingga mendapat respon positif dari masyarakat kelurahan kulango.
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
“ Pembuatan syuting film memang agak lambat karena rata-rata pemain merupakan ASN dan pegawai honorer baik di kelurahan maupun OPD sehingga kita menyesuaikan jadwal suting dengan kesibukan pemain. “ ujar Romi.
Semantara itu sutradara Ruslan Panigoro selaku penggagas cerita rakyat ini mengatakan selama pembuatan film”sebening embung di kulango” merupakan ide cemerlang yang menghasilkan cerita menarik dan lucu sesuai karakter kehidupan masyarakat secara turun temurun yang sulit untuk di hilangkan bahkan tidak membuat penonton jenuh untuk menyaksikannya.
“ Kita selaku sutradara dalam membuat suting film ini sampai selesai semua pemain sudah d bekali cara-cara membuat penonton agar rasa penasaran dan ketagihan ketika menyaksikannya. “Tandas Papa Aray nama Sapaan Ruslan panigoro
Meski demikian kata Ruslan , selama pembuatan filim ini banyak hal yang perlu di benahi seperti perlengkapan atau alat suting yang masih sederhana , setidaknya kedepan komunitas film Buol ini akan di perhatikan pemerintah kabupaten (pemkab) terutama OPD sebab masyarakat buol pada umumnya butuh hiburan sehingga kedepan dengan selesainya pemutaran film perdana ini timnya akan kembali membuat film kedua, bahkan komunitas ini berencana akan bekerja sama dengan sutradarah perfiliman nasional jakarta sekaligus akan menawarkan kerja sama jangka panjang yang menguntungkan bagi daerah.
“ Saya berharap kiranya ada sentuhan perhatian pemkab kepada komunitas film buol untuk membantu dalam meningkatkan kreatifitas pemuda di daerah ini. “demikian sutradarah Ruslan Panigoro yang biasa di panggil Ucan ini**