BUOL-Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buol Sulawesi Tengah (Sulteng) akhirnya memberikan klarifikasi terkait Pelayanan yang di Nilai Lamban dan Lalalai
Dalam informasi yang beredar, baik dalam pemberitaan serta postingan pada sejumalh media sosial dan group whatsap terkait dugaan tersebut RSUD Kabupaten Buol menggelar Konfrensi Pers dengan sejumlah media online dan media cetak di kabupaten Buol 20/4/2023
Kepala Rumah Sakit Umum Mokoyurli Buol Mariati Ismail menjelaskan terkait pelayanan pada rumah sakit mengatakan pasien dibawa ke rumah sakit pada pukul 7.5 tanggal 20/2023 dengan indikasi akibat laka yang terjadi
" Sesuai SOP, kami melakukan pemeriksaan awal dan didapatkan kondisi pasien sangat tidak baik dan sudah masuk fase kritis sehingga pada pukul stengah 9 malam para dokter memutuskan untuk dilakukan rujuk, namun pihak rumah sakit harus memastikan dulu Rumah Sakit Rujukan untuk melakukan Koordinasi, pada saat Upaya koordinasi dengan rumah sakit yang di tuju pasien sudah mengalami droop dan meninggal dunia" kata Dokter Mariati
Menurut Kepala Rumah Sakit selain pemeriksaan pasien pihaknya juga Sudah melakukan Upaya demi keselamatan pasien agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan hanya saja pihak keluarga pasien sangat histeris sehingga menjadi viral
Diketahui pasien Zainal tersebut adalah pasien laka lantas sehingga terjadi benturan pada bagian kepala, awalnya pihak keluarga menolak untuk dilakukan rujuk sebab orang tua pasien sedang dalam perjalanan menuju Buol itulah edukasi yang telah dilakukan oleh para dokter mengingat anak tersebut kondisinya sangat kritis,
" Awalnya pasien tersebut akan dirujuk namun pihak keluarga menolak dikarenakan orang tua pasien sedang menuju Buol, edukasi yang kami lakukan tersebut seluruhnya dimuatkan dalam berita acara bahwa pihak keluarga pasien mengetahui rumah sakit yang dituju tidak memiliki fasilitas yang memadai" kata kepala Rumah Sakit.
Menurut Kepala Rumah sakit dalam melakukan pelayanan pada rumah sakit seringkali memang timbul tudingan bahwa pelayanan para dokter ataupun perawat tidak maksimal meskipun pada kenyataannya tidak seperti itu***